KAMU..
Kamu itu
ibarat sekumpulan kata yang sulit aku terjemahkan artinya . Kadang kata itu
membuatku senang terpingkal-pingkal tapi kadang malah buat aku sedih
tersendu-sendu. Iya... itu KAMU!
Perkenalan
menjadi terasa sangat istimewa ketika kita tidak saling memandang dan bertatap
muka untuk kedua kalinya dengan perasaan yang sama. Hal yang tidak bisa ku
lupakan adalah ketika aku bisa mengenal mu dalam benakku. Tidak ku sangka aku
bisa berada dikehidupanmu nantinya. Aku masih ingat percis ketika aku bisa leluasa
membicarakan banyak hal dengan adanya pendengar seperti mu. Yang bisa dibilang
kamu pendengar yang begitu memperhatikanku.. Ketika aku bicara denganmu,kamu
menyimaknya dan terlihat wajah ingin tahu di muka mu amat begitu besar .Setelah
aku selesai cerita panjang lebar kamu langsung membalasnya dengan perhatiaan
dan semangat yang membuat aku semakin nyaman didekatmu.
Canda dan tawa
mewarnai isi dalam pesan yang kamu kirim tiap harinya.. Awalnya, tawa canda itu adalah hal yang biasa
untuk kita konsumsi bersama tiap harinya. Namun... kini kamu adalah kamu...
tawa dan candamu menjadi asupan mu sendiri dan aku adalah aku.... yang tak
seceria dulu kala disaat canda tawa itu mewarnai ruang hariku. Pesan mu itu
sudah jarang ada yang biasanya jadi tranding topic hp aku...
Ya, Ibarat
eskrim rasa coklat yang jadi favorit dan mengobati rasa sedihku ketika aku lagi
merasa jenuh..siapa lagi kalau bukan kamu..sangat terasa indah dunia ini bila
kita duduk berdua dan menghabiskan waktu dengan membalas senyuman yang tak
terhenti. Sampai hati berkata” Jangan pergi begitu jauh,aku ingin mengenalmu
lebih lama lagi”. Tapi tak disangka disaat semuanya terasa semakin sulit untuk
kita dapatkan, Semakin sulit juga ditemukan kebahagiaan untuk kita .
Hawa
cuek itu yang menjadi ancamanya.. Pada saat kita dipertemukan lagi, rasa
perkenalan itu tidak ada lagi. Dan bahkan saling menghindar yang menjadi
sasaran utamanya diisaat kita bisa bertemu. Semuanya akan terasa lebih jauh
dari biasanya........Apalagi disaat aku masih ingin ada pembicaraan yang
pendengarnya itu kamu.. tapi mana bisa? Terkadang pesanku bahkan kamu tidak
baca dan membuatku menunggu akan hal yang ku anggap kamu masih mempedulikan
keberadaanku dihidupmu.
Betapa
sedihnya bukan? Bila ada teman seperti tokoh”KAMU” . Pergi pelan-pelan disaat
kita tahu dia telah menciptakan kenangan yang indah alunan iramanya.. sampai
aku merasa apa aku tidak pantas mengenal kamu..... dan yang menjadi
pertanyaan.. Apa kamu mengerti dan merasakan hal yang sama.......... Kebaikan
yang tersirat dari tingkah mu dulu apakah hanya sebuah pencitraan.........
Mengapa begini.............................